Kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat, membuat masyarakat tidak selektif dan mudah terjebak penipuan pinjaman online. Di era digital ini, banyak platform di dunia maya menawarkan berbagai pinjaman dengan sistem online.
Pinjaman online cukup fleksibel karena Anda tidak diharuskan datang ke bank melainkan hanya melalui aplikasi atau website saja. Dengan persyaratan mudah, limit pinjaman cukup tinggi, dana bisa langsung dicairkan melalui rekening pribadi.
Selain itu, tidak diperlukannya jaminan membuat masyarakat mudah tergiur tanpa mempertimbangkan suku bunga yang tinggi. Akan tetapi yang dikhawatirkan adalah penipuan berkedok platform pencairan dana cepat dengan modus tertentu.
Kemudahan persyaratan yang diajukan, membuat peminjam tidak teliti dan berpikir panjang untuk menggunakannya. Saat berada dalam keadaan darurat dan membutuhkan uang dalam waktu singkat, akan mudah terjerumus penipuan pinjaman online. Karena kecerobohan seperti di atas, peminjam tidak menyadari jumlah uang pinjaman dengan jumlah pengembalian mencapai dua kali lipat. Hal ini sangat memberatkan peminjam karena waktu tenor relatif singkat.
Kenali Platform Penipuan Pinjaman Online
Hal utama yang perlu diteliti adalah kredibilitas website pinjaman tersebut aman atau tidak. Website resmi akan dilengkapi fitur dan tampilan sistematis yang menunjukkan visi misi perusahaan secara rinci. Selanjutnya kenali alamat website diawali dengan “https:” atau tidak. Huruf “s” menandakan website sudah melakukan proses pengamanan yang valid. Jika tidak ada, maka patut dicurigai bahwa platform tersebut tidak resmi.
Alamat kantor pusat seharusnya tertera dengan jelas, bahkan sekarang sudah dilengkapi dengan scan barcode yang terhubung langsung dengan Google Maps. Ijin resmi perusahaan finance di bawah pengawasan OJK juga harus dicantumkan di profil perusahaan. Perusahaan resmi di bawah OJK mempunyai range bunga yang telah ditetapkan dari pemerintah. Sehingga bunga yang dipatok mempunyai legitimasi resmi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Setelah itu detail produk secara rinci mulai dari limit kredit pengajuan, tenor pengembalian dana harus tertera. Hal ini digunakan sebagai acuan agar peminjam tidak terjerat penipuan pinjaman online pada website yang tidak valid. Platform penipuan juga ditandai dengan kreditur yang terus mengejar dengan terus menghubungi via WhatsApp atau seluler. Jika customer sudah rutin dihubungi dengan penawaran dana mudah tanpa syarat, maka ini kualitas perusahaan ini perlu diragukan.
Permintaan data pribadi seperti password atau pin akun, wajib dihindari. Platform berkualitas tidak akan meneror dengan permintaan data privat sembarangan. Karena biasanya website resmi akan memiliki kebijakan privasi.
Syarat Mudah tanpa Screening perlu Diwaspadai
Meminjam uang secara online memang mudah dan fleksibel, tapi jika persyaratan terlalu mudah dan tidak masuk akal perlu diwaspadai. Bank konvensional pasti akan memastikan riwayat kredit nasabah di BI Checking. Hal tersebut merupakan screening karena nantinya pengembalian dana harus dilakukan tepat waktu setiap bulannya. Jadi bank perlu mengecek bahwa peminjam disiplin pembayaran. Penipuan pinjaman online biasanya memberikan kesan instan untuk menarik peminjam.
Selanjutnya jika masyarakat diminta untuk mengeluarkan biaya administrasi untuk mencairkan dana lebih cepat, sudah pasti ini modus penipuan. Peminjaman dana baik offline maupun online resmi tidak akan memungut biaya pencairan atau biaya tambahan lainnya. Dalam keadaan terdesak, masyarakat disarankan untuk tetap mewaspadai kemungkinan modus penipuan seperti di atas. Kemajuan teknologi di era digital memang sering dijadikan kesempatan untuk berbagai modus penipuan yang sangat merugikan.
Mengecek semua aspek mulai dari kredibilitas website, besaran suku bunga, tenor pembayaran, dan persyaratan pencairan dana harus diperhatikan. Jangan mudah tergiur kemudahan modus penipuan pinjaman online seperti yang marak terjadi di Indonesia.